Metode
demonstrasi merupakan metode mengajar yang dilakukan guru, orang luar atau
manusia sumber yang sengaja diminta atau
peserta didik menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil benda
asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana cara membuat peta timbul,
menggunakan kamera dengan hasil yang baik dan sebaiknya.
Metode
eksperimen adalah suatu metode mengajar
yang melibatkan guru bersama peserta didik mencoba mengerjakan suatu dan
mencoba mengamati proses dan hasil percobaan itu. Misalnya, karena ingin
memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-cara yang lebih
baik, mengetahui elemen/ unsure-unsur apakah yang ada pada suatu benda, ingin
mengetahui apakah yang akan terjadi, dan sebagainya.
Penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen
Contoh-contoh:
a. Untuk
menjawab pertanyaan “bagaimana cara mengatur sesuatu”.
Ilustrasi cara membuat rumah sehat:
-
Pertama, ia berusaha mewujudkan
prinsip-prinsip membangun rumah, menempatkan jendela-jendela, dengan membuat
gambar atau sketsa di papan tulis. Untuk membuat MCK dalam hubungannya dengan
sumur, dibuatnya sketsa yang menggambarkan cara-cara penyaluran air serta
tempat mengatur dan menampung kotoran.
-
Kedua, member gambaran yang realistis
kepada peserta didik dalam model tiga dimensi. Mencoba membuat model dengan
berpedoman pada sketsa dan pengetahuan yang telah didapat.
-
Ketiga, memberikan demonstrasi yang
sesungguhnya. Para peserta didik dibawa melihat dan memperhatikan serta
menghubungkan dengan apa yang telah dipelajari di sekolah. Peserta didik juga
diberi kesempatan untuk bertanya kepada para pekerja dan melihat segala sesuatu
yang dibangun dengan sesungguhnya. Dala hal ini sebuah demontrasi di luar sekolah telah membantu mempertinggi
pelajaran.
b. Untuk
menjawab pertanyaan “bagaimana membuatnya”
Di
suatu kelas SKKA, guru akan mendemontrasikan cara-cara memasak yang menjamin
kebersihan dan memelihara kadar vitamin makanan. Guru mempersiapkan alat-alat
memasak dari satu langkah ke langkah berikutnya. Seorang peserta didik
ditugaskan menulis setiap urutan langkah ke langkah berikutnya. Seorang peserta
didik ditugaskan menulis setiap urutan langkah ke langkah tersebut di papan
tulis, sedangkan yang lain mencatat di buku masing-masing. Dengan cara ini cara
memasak yang memenuhi persyaratan kebersihan dan menjamin kadar vitamin
makanan. Cara ini lebih mudah daripada sekedar mendengarkan
keterangan-keterangan guru atau membaca petunjuk memasak.
c. Contoh
berikut, untuk menjawab pertanyaan “bagaimana bekerjanya”
Pada
kursus memotret, guru memakai gabungan gambar-gambar di papan tulis dengan
sebuah model alat protet bentuk box. Terhadap gambar yang tertera di papan
tulis, ditunjukkan benda-benda yang bersangkutan dengan alat protet itu, dan
para siswa diberi kesempatan mengamat-amati dari dekat benda tersebut. Kemudian
kepada kelas diperlihatkan bagaimana cara memasukkan film yang belum dipakai
(baru), dan ditunjukkan pada mekanisme kerja alat-alat itu. Selanjutnya peserta
didil mencoba mengambil gambar (protet).
d. Menjawab
pertanyaan “ Bagaimana mengerjakannya”
Pada
pelajaran tari untuk gerak (Panca dan kaki jangkahan”, guru dapat menggambarkan
kaki di papan tulis, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi gerakan yang
sesungguhnya. Guru memperlihatkan gambar yang sesungguhnya. Guru memperlihatkan
gambar yang dimaksudkan dengan gerakan:
-
Letak telapak kaki harus selalu seorang
ke samping kanan 45 untuk kaki kanan dan serong ke kiri 45 untuk kaki kiri.
-
Bila akan menampakkan kaki kanan, berat
badan pada kaki kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus untuk kemudian
diletakkan di muka samping kanan, baru kemudian ditekuk untuk bergantian
menahan berat badan guna menggerakkan kaki kiri.
-
Gerakan kaki kiri tersebut caranya sama
dengan kaki kanan tetapi letaknya di samping kiri dan sebagainya.
Instruksi dari guru dapat diikuti secara langsung
oleh peserta didik sehingga peserta didik dapat mengerjakan gerakan-gerakan
yang diajarkan guru.
e. Untuk
menjawab pertanyaa “Cara manakah yang lebih baik, pada pelajaran mengetik, guru
mendemonstrasikan dua jenis sikap duduk saat mengetik. Cara pertama, terbenam
dalam sebuah kursi lebar dan rendah, sedangkan yang kedua duduk tegak dengan
telapak kaki menyentuh lantai dengan datar. Dengan demikian, guru menjelaskan
sikap mengetik yang dapat mengurangi kelelahan. Kepada peserta didik juga
ditunjukkan cara menempatkan bahan-bahan yang akan diketik yang dapat memberkan
efisiensi kerja.
f. Menjawab
pertanyaa “Terdiri dari apa”, seorang gguru IPA membawa baterai yang tak
terpakai lagi didepan kelas. Di depan para peserta didik, dibukanya baterai
tersebut. Sementara baterai dibuka, peserta didik telah mengelilingi dan
mengamati apa yang dilakukan guru dan peserta didik mencoba mengenal
jenis-jenis elemen yang telah dipelajari secara teoritis dan melihat juga
susunan elemen tersebut. Sementara itu, seorang peserta didik ditugaskan untuk
membuat sebuah diagram serupa dalam buku catatan peserta didik, terlebih dahulu
mendiskusikan diagram yang tergambar di papan tulis.
g. Untuk
mengetahui “ kebenaran dari sesautu” sekelompok peserta didik mendiskusikan
masalah penyaluran air saja, mari dicoba mempratekkan buah pikiran ini secara kecil-kecilan
di dalam kelas. Di sini saya telah menyediakan air yang kita anggap sebagai
danau dengan pipa yang menyalurkan air. Akan saya tempatkan pipa ini lebih
tinggi daripada tempat air untuk menunjukkan adanya bukit, kemudian pipa akan
saya salurkan ke bawah lagi lebih rendah dari air danau ( diumpamakan sebagai
pompa) hanya untuk memulai menjalankan air tersebut. Kemudian perhatikanlah
bahwa air akan mengalir terus melalui pipa ini walaupun saya tidak mengisapnya
lagi. Dengan cara ini guru telah mendemonstrasikan suatu pembuktian akan
kebenaran suatu prinsip, yang merupakan suatu cara untuk mempertinggi minat dan
perhatian peserta didik.
Kelebihan
dan Kelemahan metode demonstrasi
Kelebihan
:
-
Perhatian peserta didik dapat
dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh guru dapat diartikan
seperlunya.
-
Peserta didik ikut serta aktif bila
demonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksperimen.
-
Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi sekiranya peserta didik hendak mencoba mempelajari suatu
proses dari buku bacaan.
-
Beberapa persoalan yang belum dimengerti
ditanyakan langsung saat prose situ ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas.
Kelemahan
:
-
Demonstrasi menjadi tidak efektif bila
tidak semua peserta didik dapat ikut serta, misalnya alat terlalu kecil sedang
jumlah peserta didik besar
-
Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen
ada keungkinan peserta didik menjadi lupa, dan pelajaran tidak akan berarti karena
tidak menjadikan pengalaman bagi peserta didik.
Kelebihan
dan kelemahan metode eksperimen
Kelebihan
:
-
Peserta didik aktif mengalami sendiri
-
Peserta didik dapat membuktikan
teori-teori yang pernah diterima
-
Mendapatkan kesempatan melakukan
langkah-langkah berpikir ilmiah.
Kelemahan
-
Akan kurang berhasil apabila alat-alat
yang tidak tersedia tidak mencukupi kebutuhan peserta didik
-
Kemungkinan tidak membawa hasil yang
diharapkan bila peserta didik belum cukup pengalaman
-
Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan
waktu panjang sehingga tidak praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan
lagi bila untuk dapat melanjutkan pelajarn menunggu hasil eksperimen
METODE
SOSIODRAMA dan BERMAIN PERANAN
Istilah
sosiodrama berasal dari kata sosio : social dan drama. Kata drama adalah suatu
kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang mengandung konflik
kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Bermain
peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan
sebagai lurah, penjudi, nenek tua, dan sebagainya.
Sosiodrama
merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada peserta didik
tentang masalah-masalah hubungan social, untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Masalah hubungan social tersebut didramatisasikan oleh peserta didik
di bawah pimpinan guru. Melalui metode
ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antar
sesame manusia. Cara yang paling baik untuk memahami nilai sosiodrama adalah:
mengalami sendiri sosiodrama, mengikuti penuturan terjadinya sosiodrama dan
mengikuti langkah-langkah guru pada saat memimpin sosiodrama.
Langkah-langkah
pelaksanaan sosiodrama
Agar
lebih mudah memahami langkah-langkah guru dalam memimpin sosiodrama, ikuti
contoh berikut :
Pada suatu hari bu Murni berkata
kepada para peserta didiknya: “pada minggu yang lalu sudah pernah ibu bicarakan
bagaimana seharusnya bergaul antara satu sama lain. Hari ini akan ibu coba
suatu cara yang lain. Di tengah-tengah cerita ibu akan berhenti dan beberapa
diantara kalian akan diminta memainkan cerita ini sampai selesai menurut
kesukaan kalian. Saya kira hal ini akan menarik, kita tidak perlu menghafal
pembicaraan-pembicaraan. Semuanya dapat dilakukan secara spontan sesaui dengan
imaginasi masing-masing, seperti keadaan sesungguhnya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengarkan baik-baik jalan ceritanya dan nama-nama pemain akan saya
tulis di papan tulis agar mudah diingat.
Langkah
1:
Guru menerangkan teknik baru ini
dengan cara sederhana.
Dalam
keadaan ini mungkin seorang guru terlebih dahulu perlu memperkenalkan
sosiodrama secara kecil-kecilan dengan ikut serta memainkan kejadian sederhana
bersama seorang atau dua orang peserta didik mengambil tema pergaulan misalnya
: bagaimana berbicara dengan orang yang baru dikenal, bagaimana cara meminjam
buku diperpustakaan, dan sebagainya. Tetapi di kelas bu Murni ini guru merasa
bahwa para peserta didik sudah cukup mengerti penjelasan lisan guru.
Langkah
2:
“inilah kisahnya””, kata bu Murni.
Seorang gadis minang berpacaran dengan pemuda jawa. Mereka sudah sepakat akan
menikah segera setelah selesai studi. Akan tetapi begitu sang gadis lulus,
ternyata orang tuanya telah menjodohkan putrinya dengan seorang pemuda, putra
teman dagang orang tuanya. Sang gadis berontak, tidak dapat menerima begitu
saja keputusan tersebut, ia lari meninggalkan rumah menuju ke rumah kekasihnya
dan tidak mau pulang.
Langkah
3:
Guru menunjuk beberapa orang pelaku
untuk melaksanakan tugas sebagai Nining (si gadis), Amat (Pemuda), ayah dan ibu
si amat, ayah serta ibu Nining.
Langkah
4:
Guru menetapkan dengan jelas masalah
peranan yang harus dimainkan oleh para pelaku. Bila sosiodrama baru diadakan
pertama kali seyogyanya guru memilih pesertadidk yang kiranya dapat melakukan
tugas itu. Pada kesempatan berikutnya, barulah guru menyuruh peserta didik yang
mengajukan diri secara sukarela. Guru menetapkan peranan mereka dan berkata:
“adegan ini menggambarkan”:
- Nining yang baru saja lulus, duduk bersama ayah ibunya dan ibu mulai mengutarakan keinginannya untuk bermenantukan pedagang. Suasana tegang meliputi Nining karena Nining menolak.
- Di rumah keluarga Amat, Nining sudah lari ke rumah Amat dan mengutarakan masalahnya kepada Amat
- Orang tua Amat masuk, mereka membicarakan jalan keluar yang sebaik-baiknya.
Langkah
5:
Guru menerapkan peranan pendengar.
Seorang atau sua orang peserta didik yang bertindak kurang bersungguh-sungguh
dapat merusak suasana kelas dan karenanya akan merusak suasana kelas, karenanya
akan merusak sosiodrama. Maka guru perlu sering memperingatkan pendengar agar
pemain dapat melaksanakan peranannya dengan baik.
Langkah
6:
Guru menyarankan kalimat pertama.
Agar sosiodrama dapat segera dimulai, Bu Murni berkata:”Mari kita mulai,
mungkin ibu si Nining dapat mengutarakan pendapatnya dulu, bahwa Nining telah
dilamar oleh seorang relasi dagang ayahnya. Selanjutnya teruskan dengan bebas.”
Langkah
7:
Guru menghentikan sosiodrama pada
detik-detik masalah diskusi umum. Guru memuji para atas permainan mereka dan
kelas bagaiamana pendapat mereka tentang penyelesaian itu.
Langkah
8
Guru memberikan kesempatan kepada
pendengar (peserta didik lain) untuk memberikan pendapat atau mencari pemecahan
dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan. Dalam diskusi terakhir ini
kemungkinan terjadi diskusi yang seru karena adanya perbedaan pendapat. Timbul
pertanyaan, apakah dalam keadaan yang sebenarnya mereka juga berani berkata
demikian? Sampai dimanakah manusia berani mengambil keputusan yang sama apabila
dalam situasi yang menekan
Kelebihan
dan kelemahan sosiodrama
Kelebihan:
-
Mengembangkan kreativitas peserta didik
(dengan peran yang dimainkan, peserta didik dapat berfantasi) memupuk kerjasama
arfiar peserta didik
-
Menumbuhkan bakat peserta didik dalam
seni drama
-
Peserta didik lebih memperhatikan
pelajaran karena menghayati sendiri
-
Memupuk keberanian berpendapat di depan
kelas
-
Melatih peserta didik untuk menganalisis
masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat
Kelemahan:
-
Adanya kurang kesungguhan para pemain
menyebabkan tujuan tak tercapai
-
Pendengar (siswa yang tak berperan)
sering menertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana
METODE
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR dan RESITASI
Metode
ini mengandung tiga unsur, yaitu :
-
Pemberian tugas
-
Belajar
-
Resitasi
Tugas
merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Pemberian tugas sebagai
metode pembelajaran merupakan pemberian pekerjaan oleh guru kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut,
peserta didik belajar, mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar
peserta didik diharapkan memperoleh suatu hasil yaitu perubahan perilaku
tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tahap akhir dalam
pemberian tugas ini adalah resitasi yang berarti melaporkan atau menyajikan kembali
tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari. Jadi metode pemberian tugas
belajar dan resitasi atau biasanya disingkat dengan metode resitasi merupakan
metode mengajar dengan cara guru memberi tugas, kemudian peserta didik harus
mempertanggungjawabkan hasil tugas tersebut. Resitasi sering disamakan dengan
homework (pekerjaan rumah), padahal sebenarnya berbeda. Pekerjaan rumah (PR)
mengandung pengertian yang lebih khusus, yaitu tugas-tugas yang diberikan oleh
guru, dikerjakan oleh peserta didik di rumah. Padahal resitasi, tugas yang
diberikan oleh guru tidak sekedar dikerjakan dirumah, melainkan dapat
dikerjakan di perpustakaan, laboratorium, atau ditempat-tempat yang lain yang
ada hubungannya dengan tugas/ pelajaran yang diberikan. Jadi, resitasi lebih luas
daripada homework.
Akan
tetapi keduanya mempunyai kesamaan, yaitu :
-
Memiliki unsure tugas
-
Dikerjakan oleh peserta didik dan
dilaporkan hasilnya,
-
Mempunyai unsure didaktis pedagogis.
Tujuan
pemberian tugas
Menurut
pandangan tradisional, pemberian tugas dilakukan oleh guru karena pelajaran tidak sempat diberikan di
kelas. Untuk menyampaikan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan, maka
peserta didik diberi tugas untuk mempelajari dengan diberi soal-soal yang harus
dikerjakan dirumah. Kadang-kadang juga bermaksud agar anak-anak tidak banyak
bermain. Menurut pandangan yang baru, tugas diberikan dengan pendapat bahwa
kurikulum itu merupakan segala aktivitas yang dilaksanakan oleh sekolah, baik
kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Penggunaan
metode resitasi
Penggunaan
tugas belajar dan resitasi dikatakan wajar bila bertujuan :
-
Memperdalam pengertian peserta didik
terhadap pelajaran yang telah diterima
-
Melatih peserta didik kea rah belajar
mandiri
-
Peserta didik dapat membagi waktu secara
teratur
-
Agar peserta didik dapat memanfaatkan
waktu terluang untuk menyelesaikan tugas.
-
Melatih peserta didik untuk menemukan
sendiri cara-cara tepat untuk menyelesaikan tugas.
-
Memperkaya pengalaman-pengalaman di
sekolah melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas.
Kelebihan
dan kelemahan
Kelebihan:
-
Member kesempatan kepada peserta didik
untuk belajar lebih banyak
-
Memupuk rasa tanggung jawab
-
Memperkuat motivasi belajar
-
Menjamin hubungan antara sekolak dengan
keluarga
-
Mengembangkan keberanian berinisiatif
Kelemahan:
-
Memerlukan pengawasan yang ketat, baik
oleh guru maupun oleh orang tua
-
Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan
oleh peserta didik sendiri atau atas bantuan orang lain
-
Banyak kecenderungan untuk saling
mencotoh dengan teman-teman
-
Agak sulit diselesaikan oleh peserta didik
yang tinggal bersama keluarga yang kurang teratur
-
Dapat menimbulkan frustasi bila gagal
menyelesaikan tugas
METODE DRILL (LATIHAN)
Drill
merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu keterampilan
tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu diulang-ulang, akan
tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situsi
belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis menyebabkan peserta
didik melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya
sehingga menuntut respon yang berubah, maka keterampilan akan lebih
disempurnakan.
Ada
keterampilan yang dapat disempurnakan dalam waktu pendek dan ada pula yang membutuhkan
waktu pendek dan ada pula yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan
bahwa latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada peserta peserta didik
tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Drill
wajar digunakan untuk:
-
Kecakapan, misalnya: menggunakan
alat-alat (music, olahraga, menari, pertukangan, dan sebagainya)
-
Kecakapan mental, misalnya: menghafal,
menjumlah, mengalikan, membagi, dan sebagainya
Hal-hal
yang perlu diperhatikan:
-
Tujuan harus dijelaskan kepada peserta
didik sehingga selesai latihan peserta didik diharapkan, dapat mengerjakan
dengan tepat sesuai tujuan yang diharapkan
-
Tentukan dengan jelas kebiasaan yang
dilatihkan sehingga peserta didik mengetahui apa yang harus dikerjakan.
-
Lama latihan harus disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik
-
Selingilah latihan agar tidak
membosankan
-
Perhatikan kesalahan-kesalaahn umum yang
dilakukan peserta didik untuk perbaikan secara klasikal, sedangkan kesalahan
perorangan dibetulkan secara perorangan juga.
Kelebihan
dan kelemahan
Kelebihan:
-
Pengertian peserta didik lebih luas
melalui latihan berulang-ulang
-
Peserta didik siap menggunakan
keterampilannya karena sudah dibiasakan
Kelemahan:
-
Peserta didik cenderung belajar secara
mekanis dapat menyebabkan kebosanan
-
Mematikan kreasi peserta didik
-
Menimbulkan verbalisme
METODE KARYAWISATA
Dengan
metode karyawisata, guru mengajak peserta didik ke suatu tempat (objek)
tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di
sekolah. Berbeda dengan darmawisata,
disini para peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode
karyawisata berguna bagi peserta didik untuk membantu memahami kehidupan riil
dalam lingkungan dengan segala masalahnya. Misalnya, peserta didik diajak ke museum, kantor percetakan, bank,
pengadilan, atau suatu tempat yang mengandung nilai sejarah kebudayaan
tertentu.
Langkah-langkah
pelaksanaan:
1) Persiapan
Merencanakan
tujuan karyawisata. Untuk menetapkan tujuan ini ditunjuk di bawah bimbingan
guru, untuk mengadakan survey ke objek yang dituju. Dalam kunjungan pendahuluan
ini sudah harus diperoleh data tentang objek, antara lain tentang lokasi,
aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan biaya
transportasi, bila objek yang dituju jauh.
2) Perencanaan
-
Hasil kunjungan pendahuluan (survey)
dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan
karya wisata, pembagian objek, jenis objek sesuai dengan tujuan, serta jumlah
peserta didik.
-
Dibentuk panitia secara lengkap,
termasuk ketua tiap kelompok/ seksi.
-
Menetukan metode pengumpulan data,
mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
-
Penyusunan acara selama karyawisata
berlangsung. Kepda para peserta didik harus ditanamkan disiplin dalam mentaati
jadwal yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancer
-
Mengurus perizinan
-
Menentukan biaya, penginapan, konsumsi,
serta peralatan yang ditentukan
3) Pelaksanaan
Peserta
didik melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam
rencana kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing bila perlu menegur
sekiranya pada peserta didik yang kurang menaati tattertib sesuai acara.
4) Pembuatan
laporan
5) Hasil
yang diperoleh dari kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang
formatnya telah disepakati bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri.
2009.Teknologi Pembelajaran.
Surakarta:Yuma Pustaka
online casino/
BalasHapus